ARTIKEL BOMBASTIK

Wednesday, September 23, 2015

MUHASABAH DI PAGI 10 ZULHIJJAH

 

MUHASABAH DI PAGI 10 ZULHIJJAH

 
Hari Raya Idhul Adha merupakan hari besar umat Islam di seluruh dunia dimana pada hari tersebut di dalamnya terdapat suatu kegiatan yakni penyembelihan haiwan ternak (Qurban) dengan tujuan mendapatkan redha Allah Taala.Sedangkan penyembelihan haiwan ternak (Qurban)
secara etimologi berasal dari kata bahasa Arab, yakni QarabaYaqrabuQuban wa qurbanan wa qirbananyang bermakna dekat. Jadi, qurban berarti mendekatkan diri kepada Allah Taala dengan mengerjakan sebahagian perintah-Nya. Qurban dalam pengertian sebenarnya diambil dari kata udhhiyah yakni bentuk jama’ dari kata ”dhahiyyah” yaitu sembelihan pada waktu dhuha tanggal 10 hb hingga 13 Dzulhijjah.
 Dari sinilah muncul istilah ”Idul Adha”. Dengan demikian yang dimaksud dengan Qurban atau udhhiyah adalah penyembelihan haiwan dengan tujuan beribadah kepada Allah pada hari raya Idul Adha dan tiga hari Tasyriq, yaitu tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah.
Dalam sejarahnya, Qurban menurut firman Allah Taala dalam Q.S. Al Maidah : 27
”Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putra Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan qurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!" Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa”. (Q.S. Al Maidah [5]: 27).
Dalam kandungan ayat ini bahwa dalam berqurban dilampirkan keikhlasan dan persembahan kepada Allah dan ketaqwaan kita kepada-Nya. Seperti, dikisahkan pada era nabi Adam a.s.,ibadat qurban sudah diperkenalkan.
Beliau mendapat perintah dari Allah agar kedua anaknya melakukan qurban. Caranya dengan ”mempersembahkan” hasil bumi dan haiwan ternak. Kedua anaknya, Qobil dan Habil segera memenuhi perintah tersebut. Habil , dengan sepenuh hati berqurban untuk mencari ridha Allah dengan menyiapkan haiwan terbaiknya untuk qurban.
Sebaliknya, Qabil, yang petani, melaksanakan perintah tersebut dengan tidak ikhlas kerana Allah, ia merasa terpaksa. Ia berqurban dengan buah-buahan yang busuk yang ia sendiri tidak menyukainya. Qurban Habil diterima oleh Allah sedangkan qurban Qabil ditolak. Kisah tersebut dapat dijadikan suri tauladan yang baik bagi kita semua.
 
Adapun makna qurban adalah sebagai berikut :
1. Merupakan pencerah jiwa kerana dengan berqurban berarti jiwa kita terhubung dengan ketaqwaan kepada Allah Taala;
2. Dapat memupuk keikhlasan, kejujuran dan kesabaran yang membimbing kita mencintai Allah dan akhirnya juga mencintai makhluk ciptaanNya.
3. Mempererat tali persaudaraan kepada sesama manusia serta sikap solidariti(kesatuan) yang tinggi; dan
4. Memperkuat keteguhan hati dan jiwa dalam diri kita.
 
Semua makna qurban di atas harus dicermati dan diperhatikan baik-baik kerana keikhlasan dan keseungguhan berqurban berarti pendekatan kita kepada Allah SWT. Sikap iman dan taqwa juga meliputi itu semua. Kesedaran dalam jiwa yang menumbuhkan sikap iman dan taqwa dalam diri kita dengan makna-makna tersebut.
 
Hidup di dunia merupakan rangkaian putaran kehidupan manusia yang panjang yang bermula dari Allah (alam azali), lahir di dunia, meninggal dan berada di alam kubur, dibangkitkan kembali dan perhitungan amal baik serta jahat, kemudian hidup di akhirat, syurga atau neraka.
 
Ibadah haji dan qurban sekali lagi mengingatkan kita terhadap kehidupan masa lalu ( Adam, Qabil, Habil, Ibrahim, Sarah, Ismail) bagaimana mereka berjuang dan berqurban untuk mendapatkan ridha Allah.
 
Ibadah tersebut juga mengukuhkan semangat kita untuk merenungkan apa arti qurban dan ibadah haji pada masa kini. Haji dan qurban adalah syariat untuk pensucian jiwa, membersihkan kotoran yang ada pada hati kita, sifat-sifat ananiyah atau egoisme dibersihkan melalui ibadah haji dan menyembelih qurban.
 
Kita tebar kepedulian sosial kita kepada sesama umat manusia melalui pembahagian dagingqurban, dan persahabatan abadi kita jalin antara sesama muslim sedunia melalui ibadah haji.
 
Juga tujuan qurban adalah untuk menumbuhkan dan memantapkan rasa solidariti sosial dengan sesama kaum muslimin sehingga diharapkan dapat menjambatani kejurangan sosial antara yang mampu dengan tidak mampu, apalagi dalam masa krisis ekonomi yang berkepanjangan seperti sekarang.
 
Ditambah pula konflik yang terjadi di masyarakat seperti kezaliman di Palestin,Gaza,Rohingya,Mesir,Pattani,Syria serta kebuluran  yang menimpa Afrika yang mana amat memerlukan bantuan kita sebagai sesama muslim. serta untuk menguji apa dan siapa dan sebenarnya yang menjadi orientasi atau tujuan hidup manusia, apakah harta atau kecintaan kepada anak dibanding dengan kecintaan kepada Allah?

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...